Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menemukan sabuk radiasi sekitar Bumi melalui misi Van Allen Probe.
Van
Allen Probe adalah sepasang pesawat ruang angkasa robotik yang
diluncurkan pada Agustus tahun lalu. Pesawat ini mengembangkan misi
investigasi pasangan sabuk radiasi Bumi.
Menariknya, misi ini menemukan tiga cincin radiasi singkat, yang sebelumnya tidak diketahui di sekitar Bumi.
Dilansir
Gizmodo, Jumat 1 Maret 2013, NASA mengatakan penemuan ini merupakan
salah satu keberuntungan. Pasalnya, hanya tiga hari setelah satelit Van
Allen Probe diluncurkan, tim peneliti ilmuwan planet yang dipimpin
Daniel Baker, mengajukan permintaan terakhir yang tak biasa.
Tim
ini meminta teleskop Relativistic Electron Proton Telescope (REPT)
diaktifkan lebih awal dari yang dijadwalkan. Maksudnya, agar pengamatan
tim ini akan melengkapi misi lain mereka yang disebut SAMPLEX. Namun,
yang terjadi adalah hal tak terduga.
Instrumen REPT menangkap
pemandangan sejumlah penambahan partikel energi tinggi yang terperangkap
di antara dua sabuk radiasi Allen Belt. Energi dari sabuk radiasi
misterius itu terkepung, sekitar 11.900 sampai 13.900 ribu mil di atas
permukaaan Bumi.
"Kami mulai bertanya-tanya, apakah ada sesuatu
yang salah dengan instrumen kami," kata Shri Kanekal, ilmuwan yang juga
deputi misi Van Allen Probe.
"Kami memeriksa segalanya, tapi
tidak ada yang salah. Sabuk ketiga berjalan indah, hari demi hari,
minggu demi minggu, selama empat minggu," tambahnya. Pada 1 Oktober,
sabuk ketiga ini lenyap. Diduga karena gelombang kejut akibat badai kuat
matahari.
Soal waktu pembentukannya, letusan matahari besar yang terjadi pada 31 Agustus 2012 disinyalir turut jadi pemicu.
Penemuan
ini diklaim menjadi penemuan favorit. Penemuan sabuk radiasi Bumi, Van
Allen merupakan penemuan pertama pada Space Age (zaman eksplorasi ruang
angkasa) yang dimulai pada 1957.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar