Tak ada kerusakan serius di mobil BMW X5 yang dikemudikan Rasyid
Amrullah. Padahal saat menabrak, mobil itu melaju di atas 100
kilometer/jam. Adakah fitur khusus di mobil itu yang membuat tidak
terlalu rusak dan pengemudinya selamat?
Mobil BMW X5 memang
tercanggih di kelasnya. Menggunakan transmisi standar otomatis dengan
delapan kecepatan, BMW menampilkan paddles shift pada bagian kemudi,
sehingga seperti BMW Seri M atau mobil balap Formula 1. Mobil itu juga
dilengkapi fitur comfort access yang dapat memberikan pencahayaan di
luar saat bagian pintu dibuka.
Di dalam, pengemudi dan penumpang
dapat menggunakan teknologi dari fitur Apps BMW yang membuat pemilik
iPhone Apple dapat tetap terhubung dengan berbagai layanan online serta
menerima saluran stasiun radio dari seluruh dunia.
Soal keamanan,
BMW X5 juga dikenal sebagai salah satu mobil yang terkenal faktor
safety-nya dan teruji pula kualitas teknologi remnya.
Mobil BMW
yang dikemudiakan Rasyid memiliki spesifikasi jeep, L.C, HDTP, BMW X5 X
Drive 30i AT CBU, berwarna Hitam metalik tahun 2010. Kisaran harga on
the road-nya sekitar Rp 1,2 miliar.
BMW X5 merupakan SUV perdana
racikan manufaktur Bavaria yang membuat pasar jatuh hati sejak awal
kemunculannya pada 1999 (dengan kode E53). Sedari awal, BMW meracik
mobil ini sebagai sport activity vehicle (SAV) ketimbang SUV (sport
utility vehicle). BMW x5 ditekankan pada kemampuan jalan raya, ketimbang
kinerja di medan off-road. Juga menjadi perintis mobil gagah
berkemampuan hebat di jalan aspal. Konsep tersebut diikuti banyak produk
lain, seperti Porsche Cayenne, VW Touareg, Volvo XC90, Range Rover
Sport, dan Mazda CX-9.
Di Indonesia, X5 hadir kali pertama pada
2001. Hingga 2010 tercatat 879 unit yang sudah melenggang di jalan.
Sejak 2006, BMW telah melahirkan X5 generasi kedua (E70), yang desainnya
kental nuansa generasi pertama, namun lebih panjang 187 milimeter,
berikut wheelbase yang mulur 113 milimeter.
Perubahan eksterior
terjadi di bumper depan dan belakang. Ubahan juga meliputi headlamp
dengan LED daytime running light (lampu siang hari) serta bi-xenon.
Formasi
lampu belakang berbentuk huruf L yang dilengkapi lampu LED horisontal.
Di bawah lip bumper belakang, tersemat dua knalpot di sisi kiri dan
kanan. Untuk tampilan luar, tak tampak perbedaan antara varian bensin
dan diesel, kecuali huruf D dan I di emblemnya.
Desain ini
terbilang agresif di--banding rival sekelasnya, seperti Mercedes ML dan
Lexus RX. X5 memiliki bodi yang lebih besar dari ML, mengingat X5 punya
opsional untuk 7 penumpang.
Salah satu tulang punggung mesin agar
lebih mampu melepas panas, yaitu aplikasi teknologi brake energy
regeneration. Saat terjadi pengereman, energi akibat deselerasi
dikonversi menjadi energi listrik.
Energi itu lantas disalurkan
ke alternator. Dengan begitu, mesin tidak perlu bekerja ekstra saat
engine braking. Walhasil, mesin tidak mudah panas. Teknologi common rail
(injeksi langsung bahan bakar sesuai kebutuhan mesin) dengan piezo
injectors serta turbocharger, tak lupa disematkan.
Segudang fitur
dijejalkan untuk membuat mobil ini nyaman sekaligus aman. X5 mampu
menikung dengan tajam dan akurat berkat sistem steering rack &
pinion dengan imbuhan PAS (power assisted steering).
Gejala
oversteer atau understeer dapat diminimalisasi oleh fitur pengendalian
seperti DTC (dynamic traction control), yang merupakan salah satu bagian
dari DSC. Akurasi setir terbilang baik, untuk bermanuver di kecepatan
tinggi ataupun berkendara di kota.
Yang harus diperhatikan adalah
penggunaan bahan bakar. Selain PertaDex, BMW masih ‘mengizinkan’ X5
diesel menenggak BBM dari Shell, Petronas, atau Total. Selain itu
interval servis rutin harus diperpendek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar