Berbagai brand otomotif mulai terapkan teknologi hybrid untuk tekan
efisiensi BBM dan gas buang CO2. Tapi pabrikan supercar asal Italia,
Lamborghini belum terlihat adanya tanda-tanda ikut dalam penggunaan
teknologi ini.
Seperti yang dilansir Inautonews, Jumat (05/10),
Lamborghini saat ini belum ingin mengembangkan teknologi plug-in hybrid
untuk varian supercar Lamborghini Aventador dan Lamborghini Gallardo.
Hal ini dikarenakan sebuah alasan proses perubahan dan penyesuaian
ukuran dan bobot kendaraan nantinya.
Mengingat rival terdekat
satu negaranya, Ferrari, saat ini telah menyiapkan supercar versi hybrid
dengan teknologi KERS (Kinetic Energy Recovery System). Tidak hanya
pada penerus Ferrari Enzo, Ferrari F70, pabrikan Mclaren pun telah
menggunakan teknologi ini untuk penerus Mclaren F1, yaitu pada Mclaren
P1 Concept.
Pihak Lamborghini mengatakan, bahwa sebagai model
supercar yang terkenal dengan tenaga besar dan menjadikan varian ini
lebih hijau atau ramah lingkungan merupakan suatu hal yang hampir tidak
mungkin. Tapi untuk menghadapi tantangan ini, Lamborghini andalkan
teknologi baru yang bernama multi-cylinder displacement system.
Dengan
ada teknologi baru ini, mesin sanggup menonaktifkan 6 silinder saat
tidak dibutuhkan. Sehingga pada saat dipergunakan di kota akan memiliki
efisiensi yang lebih baik. Untuk menunjang konsumsi BBM, supercar ini
juga akan dilengkapi teknologi start/stop. Fitur ini akan didukung oleh
baterai untuk menyimpan energi listrik yang disalurkan melalui
kapasitor.
Berkat teknologi ini, dilaporkan Aventador 2013 akan
memiliki konsumsi bahan bakar rata-rata 16lt/km dengan emisi gas buang
370g/km. Mengingat efisiensi BBM Lamborghini Aventador saat ini sekitar
17,2lt/km dengan emisi gas buang CO2 mencapai 398g/km. Sementara untuk
Gallardo, Lamborghini sedang melakukan riset dan besar kemungkinan akan
menggunakan teknologi yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar